27 Juni 2009

Artikel Agama



KENAPA ADA SI KAYA DAN SI MISKIN



Pada surat An-Naml [16], ayat 71 kita membaca, “Allah melebihkan sebagian atas yang sebagian lainnya di antara Kamu dalam urusan rezeki”. Pertanyaan yang muncul adalah dimana letak keadilan dari Tuhan yang disebut sebagai Maha Adil dan Bijaksana ?
Faktor Penyebab Timbulnya Si Kaya dan Si Miskin
Dalam menjawab pertanyaan ini kita harus memperhatikan dua poin di bawah ini secara cermat. Pertama, Tidak diragukan bahwa bagian penting perbedaan yang ada di antara masyarakat dari sisi keuntungan materi dan pendapatan, bertalian dengan perbedaan potensi yang ada pada diri mereka. Perbedaan potensi dan talenta jasmani dan rohani yang menjadi sumber perbedaan pada kuantitas dan kualitas kegiatan ekonomi menyebabkan berbedanya pendapatan yang mereka peroleh (Dengan asumsi tidak terjadi unsur KKN dalam kehidupan masyarakat).
Bahkan orang-orang yang kita jumpai cacat tangan dan kaki, kerapkali mendapatkan pendapatan banyak yang membuat kita takjub. Sekiranya kita merenungkan moralitas, ruh dan jasmani mereka dengan seksama dan melepaskan diri dari penilaian dangkal, kita akan melihat bahwa mereka –galibnya- memiliki kekuatan yang membuat mereka memperoleh apa yang sepatutnya. Secara umum, perbedaan pendapatan bersumber dari perbedaan potensi dan talenta. Potensi dan talenta ini juga merupakan anugerah Illahi. Boleh jadi dalam sebagian masalah bersifat perolehan (iktisâbi, dapat dicapai) namun dalam sebagian lainnya tidak. Bahkan dalam sebuah masyarakat sehat dari aspek ekonomi, perbedaan pendapatan juga sebuah realita yang tidak dapat diingkari.
Kedua, Jika kita kesampingkan terlebih dahulu slogan-slogan yang mengecoh nalar (yang selalu menuntut persamaan di semua bidang), dan anggaplah suatu hari kita dapatkan manusia-manusia rekaan, dapat kita buat imaginer dari berbagai sudut pandang, dan menjejali planet bumi dengan manusia sebanyak lima miliar dalam satu bentuk, satu figur, satu talenta, satu pikiran, dan satu rupa dari setiap sisi, persis seperti robot-robot mainan yang ditawarkan dari satu pabrik, apakah pada hari itu manusia memiliki kehidupan yang lebih baik?
Tentu saja tidak. Alih-alih menjadi lebih baik, kehidupan manusia akan menjadi neraka yang di dalamnya setiap orang akan merasakan kejemuan. Semuanya akan bergerak kepada satu titik dan menghendaki sesuatu yang sama. Semuanya menghendaki satu kedudukan, menyukai satu jenis makanan, dan ingin mengerjakan satu pekerjaan. Sangat jelas, usia kehidupan seperti ini segera akan berakhir. Dan seandainya kehidupan ini harus tetap berlangsung, kehidupan yang mereka alami adalah kehidupan kehilangan ruh; menjemukan, monoton, tidak ada bedanya dengan kematian.
Biarkan Realita Ini Terjadi
Oleh karena itu, perbedaan dengan adanya si kaya dan si miskin adalah demi memelihara keutuhan sistem masyarakat, bahkan membina potensi-potensi yang beragam dan kondisi ekonomi yang berbeda antara masyarakat adalah suatu kelaziman. Adapun cerita tentang suatu negara yang memiliki masyarakat yang sangat kaya dan sejahtera dalam cerita Utopia adalah omong kosong belaka, karena kondisi seperti ini hanya akan kita jumpai di dunia lain yaitu Dunia Akhirat dengan negara yang bernama Surga.
Disadur oleh Pemilik Blog dari berbagai Sumber

Tidak ada komentar: