Beberapa surat kabar besar di Malaysia selama bulan april ini banyak mengulas tentang pesta demokrasi yang berlangsung di Indonesia. Bahkan dalam lawatan kenegaraannya sebagai PM Malaysia Datuk Tun Abdul Razak selama dua hari tanggal 23 – 24 April 2009, memuji jalannya demokrasi yang sedang terjadi di negeri demokrasi terbesar ketiga di dunia ini (Setelah India dan Amerika Serikat), dan mengharapkan suatu saat Malaysiapun bisa menerapkan hal tersebut.
Dalam beberapa tulisannya, Berita Harian sebuah koran dengan oplah terbesar di Malaysia bahkan lebih jauh memprediksi siapa yang kelak keluar sebagai juara didalam pemilihan presiden di bulan juli 2009 ini yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, dengan mengaca kepada hasil pemilu legislatif tanggal 9 april 2009 yang dimenangkan oleh Partai Demokrat besutan SBY.
Sementara itu menurut beberapa pakar politik di Malaysia, saingan terdekat SBY, mantan presiden Megawati Soekarno Putri kemungkinan akan menarik diri dari pencalonan sebagai presiden dan membiarkan PDI-P mencalonkan Sultan Jawa untuk jawatan presiden. Dalam kutipannya berita harian menuliskan “Setiausaha Agung PDI-P, Pramono Anung, enggan mengesahkan khabar angin itu dan berkata partinya menunggu siapa yang akan dipilih Susilo sebagai regunya”
Bila hal itu benar terjadi, maka beberapa pengamat di Malaysia menyatakan Prabowo Subianto yang di beberapa harian di negeri jiran tersebut di kenal dengan sebutan JENERAL KONTROVERSI dan sekaligus pemilik Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan menjadi saingan SBY, meskipun peluangnya hanya 5%. Sementara itu untuk Naib Presiden saat ini, Jusuf Kalla tidak termasuk didalam peta kekuatan yang perlu diperhitungkan karena menurut beberapa survei di Indonesia sendiri hanya memperoleh 2%.
Beberapa kalangan oposisi di Malaysia yang bersekutu dengan Anwar Ibrahim (Musuh utama pemerintahan Datuk Tun Abdul Razak) sangat berharap naib (wakil presiden) yang akan mendampingi SBY adalah Akbar Tanjung, hal ini mudah dipahami karena kedekatan Anwar Ibrahim dengan Akbar Tanjung selama ini, yang telah terbina sejak Anwar Ibrahim sekolah di Indonesia dan sebagai timbalan yang harmonis dengan Akbar Tanjung semasa memangku jabatan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Namun bagi kerajaan Malaysia sendiri maupun sebagian rakyat yang ada di negeri Jiran ini, masih berharap duet SBY-JK tetap berlanjut sampai lima tahun kedepan. Karena hubungan kedua negara jiran ini selama lebih kurang 4 tahun belakangan ini berjalan cukup harmonis, dan SBY-JK berhasil menyelesaikan beberapa konflik internal secara musyawarah dan tanpa kekerasan, seperti di Aceh, Poso, dan juga perbatasan antar kedua negeri ini.
Diambil dari beberapa sumber Media di Malaysia dan Dipublikasikan oleh http://rumpunilmu.blogspot.com
2 komentar:
memang sudah menjadi kodrat alam bahwa negara jiran itu selalu saja sirik sama Indonesia,apa saja yang berhasil dibuat indonesia selalu saja disoroti oleh malaisia, sebut saja masalah musik pop indonesia yang laris manis di negeri jiran tersebut,sering mereka membalas dengan menyiksa masyarakat kita yang ada disana
menurut saya terserah siapa yang akan mendapingi SBY yang penting negara ini aman,tentram,harga-harga kebutuhan pokok bisa ditoleransi dsb,
Posting Komentar