Jhon Keynes Ekonom Gay
Oleh Hidayatullah Muttaqin
Oleh Hidayatullah Muttaqin
Majalah Newsweek edisi 21 Februari 2009 dalam artikel yang berjudul Who This Fella Keynes, Anyway?, mengungkapkan orang yang telah mati 63 tahun yang lalu ini seperti hidup lagi menjadi anggota tim ekonomi Presiden Barack Obama. Satu sisi yang diungkapkan oleh Newsweek di samping pandangan-pandangan ekonominya, bahwa Keynes adalah seorang GAY. Seorang laki-laki yang menyukai laki-laki lain sebagai pasangannya.
Perilaku GAY Keynes ini mulai ia lakoni sejak muda dan baru terhenti setelah pada tahun 1925 menikahi seorang wanita penari balet asal Rusia. Pernikahannya ia lakukan dalam umur 42 tahun.
Langkah Presiden Obama mengadopsi model kebijakan ala Keynes ini dipertanyakan dalam blog Gawker. Sebab, bagaimana mungkin urusan pemecahan permasalahan ekonomi yang sangat berat ini diserahkan pada seseorang yang memiliki perangai jahat dalam urusan hubungan sesama jenis. Keynes menyimpan hubungan rahasia gay-nya dalam sebuah buku diari. Keynes memang penuh misteri, ia merekord aktivitasnya dalam simbol-simbol huruf yang susah dimengerti oleh orang awam.
Bagi kita seorang muslim dan sarjana yang berakhlak, perilaku Keynes ini sangat “busuk” dan “memuakkan”. Adalah secara nalar kita tidak bisa menerima pemikiran-pemikiran yang mempengaruhi sistem dan kebijakan ekonomi suatu negara dari seseorang yang tidak beradab dan menyimpang dari agama. Begitu pula, di samping dilahirkan dari pemikiran orang yang rusak, penolakan kita juga berdasar pada kenyataan pemikiran-pemikiran ekonomi Keynes ditempuh dengan asas dan metode sekuler. Ini sangat bertentangan dengan Islam.
Sesungguhnya Islam memberikan solusi yang tepat atas permasalahan ekonomi dan permasalahan kehidupan. Karena itu sudah sewajibnya kita berkiblat pada agama sendiri dalam memandang persoalan-persoalan individu dan publik.
Sangat tidak benar jika hingga kini masih ada dosen atau siapa pun yang menyingkirkan agama ketika berbicara ekonomi. Tetapi justru membuka lebar-lebar terhadap pandangan-pandangan ekonomi dari Barat yang realitanya justru menunjukkan kerusakan demi kerusakan dan dilahirkan dari orang-orang yang tidak beradab.
Ingatlah pesan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya:
“Siapa saja yang melakukan suatu perbuatan yang tidak kami perintahkan, maka dia tidak diterima”. (HR Muslim).
“Siapa saja yang mengada-adakan sesuatu di dalam urusan (agama) kami ini yang tidak berasal darinya, maka hal itu tertolak”. (HR Bukhari)
Dalam al-Qur’an suarah an-Nisa ayat 58, Allah SWT memerintahkan apabila kita memiliki pandangan tentang sesuatu dan juga terdapat perbedaan pandangan, maka kita diperintahkan untuk kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
So… apalagi yang ditunggu, sudah waktunya kita untuk meninggalkan semua bentuk pemikiran dan sistem yang tidak berasal dari Allah SWT dan Rasulullah SAW, termasuk pemikiran-pemikirannya Keynes
disalin dari Institut Ekonomi Ideologis dan disebarluaskan oleh rumpunilmu.blogspot.com